Seluk Beluk Udang Hias

FOTO : Udang Hias

sumber : indoaquascape.com

CURIKAMU.COM – Udang merupakan spesies yang banyak macamnya. Udang terdapat di perairan tawar, payau, dan laut. Indonesia terkenal dengan berbagai macam jenis udangnya yang menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan di dunia. Udang-udang tersebut terbagi atas dua komoditas ekspor, yaitu sebagai produk olahan dan sebagai udang hias pengisi akuarium. Sementara itu dalam hal pembudidayaan, udang dibagi dalam dua kelempok besar, yaitu pembudidayaan udang air tawar dan pembudidayaan udang air payau/laut.

Udang air laut biasanya merupakan udang konsumsi yang memiliki nilai ekonomis dalam kegiatan ekspor. Udang-udang tersebut antara lain udang windu (Penaeus monodon), udang putih (Penaeus marguensis), udang vannamei (Litopenaeus vannamei), udang dogol (Metapenaeus monoceros), udang kipas (Panulirus spp.), udang ronggeng, udang karang (lobster), dan lainnya. Berdasarkan data statistik ekspor udang olahan, volume ekspor Indonesia dinilai selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Udang Air Tawar

Salah satu udang air tawar yang tidak kalah saing dengan udang air laut dalam hal pengolahan adalah udang galah (Macrobranchium rosenbergii). Udang ini merupakan komoditas utama udang pengolahan dari perairan tawar di Indonesia. Selain itu, ada pula lobster air tawar (Cherax sp.) yang merupakan saingan utama lobster air laut karena harganya relatif lebih murah bila dibandingkan dengan lobster air laut. Namun, tidak semua udang yang menjadi komoditas andalan merupakan udang dari sektor pengolahan, udang lain yang juga merupakan komoditas unggulan adalah udang hias.

Pengembangan Jenis Udang Hias

Pada tahun 1804, de Haan menemukan sebuah udang kecil jenis udang Hippoliyte denticulatus di perairan tawar Ryukyu di Jepang. Penemuan ini menjadi salah satu penemuan yang aneh sekaligus unik karena pada saat itu sebagian besar orang hanya mengetahui udang dengan ukuran yang besar, sedangkan temuan de Haan memiliki ukuran yang sangat kecil dan tidak lazim. Berdasarkan penemuan tersebut, beberapa peneliti di Jepang kemudian meneliti berbagai macam udang dengan ukuran kecil yang hampir tersebar di sebagian besar perairan tawar mereka.

Para peneliti tersebut kemudian mengawinkan dan merekayasa gen yang terdapat pada udang-udang yang telah ditemukan. Salah satu peneliti udang kecil tersebut adalah Takashi Amano yang mengembangkan beberapa jenis udang kecil dengan corak warna yang beragam. Pengembangan udang ini kemudian diaplikasikannya pada lingkungan akuaskap untuk mengisi ekosistem akuaskap sebagai detritus feeder (hewan pengurai).

Diminati para Hobbies

Seiring berjalannya waktu udang ini pun mulai diekspor ke berbagai negara. Setelah itu, banyak ditemukan jenis-jenis baru dari udang ini. Salah satunya adalah udang dari Sulawesi yang terkenal dengan nama Celebes beauty dengan spesies Caridina spongicola. Pada bulan Desember tahun 2007, perusahaan Mimbon Akuarium dari Jerman melakukan ekspedisi ke Sulawesi dan mereka menemukan jenis udang ini. Saat awal dikenalkan pada hobbies, udang- udang ini masih diambil langsung dari habitat asalnya. Nilai jualnya sangat membelalakkan mata karena langka harga udang Celebes beauty di Indonesia pada saat itu adalah Rp85.000 per ekor, sedangkan di luar negeri harga udang Sulawesi tersebut dijual rata-rata seharga Rp450.000 per ekornya. Pada saat itu sebenarnya tingkat kematian udang Sulawesi sangat tinggi, karena banyak yang belum mengerti tentang kualitas air yang cocok untuk udang tersebut. Namun seiring berjalannya waktu dan keberhasilan mengembangbiakkan udang tersebut maka harganya semakin turun. Saat ini harga udang Sulawesi semakin murah yaitu berkisar Rp30.000 hingga Rp25.000. Namun prospek budidaya udang ini masih sangat menggiurkan karena sekalinya beranak, udang ini mampu menghasilkan ratusan anakan dengan keuntungan yang besar.

Udang Hias Air Tawar

Udang hias memang udang yang memiliki keunikan tersendiri bila dibandingkan dengan udang konsumsi. Udang ini sangat beragam jenisnya. Namun biasanya udang hias yang sering beredar di pasaran hanya beberapa macam saja karena harganya yang terjangkau oleh beberapa hobbies. Adapun udang yang sering beredar di pasaran dengan harga yang terjangkau yaitu udang red cherry, red crystal, red fire, red bee, moisura, black bee, tiger shrimp, celebes beauty, black crystal, amano shrimp, dan sebagainya. Harga udang- udang mungil ini berkisar antara Rp600 hingga Rp30.000 per ekornya. Harga tersebut masih bisa terjangkau oleh para hobbies. Pada umumnya para hobbies membeli udang mungil ini tidak hanya satu atau dua ekor saja melainkan puluhan hingga ratusan untuk sebuah akuarium.

FOTO : Udang Hias Air Tawar

sumber : BliBli.com

Nilai Jual

Beragam jenis udang hias air tawar memiliki nilai jual yang sangat menarik dan sangat menggiurkan bagi para hobbies, contohnya adalah blue bolt shrimp. Udang ini merupakan jenis Taiwan bee. Harga satu ekornya di pasaran sebesar Rp3.000.000. Selain itu, ada pula udang jenis black panda shrimp dan black kingkong shrimp harganya pun hampir sama dengan blue bolt shrimp. Memang terasa aneh jika kita melihat udang yang berukuran kurang lebih 2 hingga 3 cm dengan harga yang selangit. Namun, hal itu justru yang menjadi dasar bisnis udang ini sangat menggiurkan bagi para peminatnya.

Makanan

Udang-udang hias air tawar biasanya memiliki tubuh yang sangat elok bila dipandang, selain itu memiliki banyak corak dan warna, seperti warna merah, putih, hijau, biru, dan hitam bergantung pada jenisnya. Udang ini berfungsi sebagai pembersih bangkai, lumut, dan kotoran di akuarium karena bersifat detritus feeder. Makanan udang mungil di alam adalah alga dan hewan-hewan kecil seperti cacing, daphnia, dan sisa-sisa bangkai ikan ataupun organisme yang telah mati.

Jenis

Udang mungil ini termasuk ke dalam famili Atydae dari filum Crustacea yang berasal dari Asia Timur, seperti Cina dan Taiwan. Atydae berarti chelae (apendik arthropoda yang mengalami modifikasi menjadi bentuk capit) pertama dan kedua sama besarnya dengan bulu terminal pada ujung chelae yang digunakan untuk mengambil pakan berupa alga. Famili Atydae memiliki 15 genus dengan jumlah spesies menyebar di Asia terutama Asia Timur, Amerika Selatan, serta Afrika. Sebanyak 120 jenis ini termasuk ke dalam genus Caridina dan Neocaridina.

Habitat

Habitat udang hias air tawar biasanya terdapat pada sungai-sungai dengan aliran air yang tidak terlalu deras dan mempunyai kisaran suhu antara 20 ̊C sampai 30 ̊C. Perubahan suhu yang signifikan sangat berpengaruh terhadap daya tahan udang hias ini. Jika suhu suatu lingkungan berubah secara signifikan maka pertumbuhan udang akan terhambat dan bisa menyebabkan kematian. Nilai pH dalam habitat udang berkisar antara 6,0 sampai 8,0, tetapi udang ini menyukai pH yang sedikit lebih asam. Kesadahan pada habitat udang hias ini berkisar antara 0 sampai 15 ppm dengan kadar oksigen 1 sampai 5 ppm.

Udang mencapai ukuran dewasa dan siap dipijahkan pada ukuran 3 cm. Ukuran dewasa dicapai dalam waktu 3–4 bulan. Seluruh siklus reproduksi udang terjadi dalam perairan tawar sehingga tidak ada fase migrasi. Tidak terdapat fase larva plantonik dalam siklus hidupnya. Udang ini mengerami telurnya di bagian pleopod (kaki jalan). Setelah telur menetas, larva langsung bersifat bentik yang serupa dengan induknya.

Referensi

Pratama G. & Suwandi R. 2013. Bisnis Budidaya Udang Hias di Rumah Sendiri. IPB Press. Bogor

Bagikan artikel

Baca Artikel Lainnya :

Mengenal Hewan Sugar Glider

Baca Artikel Lainnya :

3 Jenis Metode Penelitian, Tahukah?

Baca Artikel Lainnya :

Tokoh Penemu Komputer

Baca Artikel Lainnya :

Peluang Bisnis Ikan Gurami

Scroll to Top