Cara Memilih Indukan Udang Hias

FOTO : Udang Hias

sumber : Dunia Aquarium

CURIKAMU.COM – Memilih indukan udang hias yang berkualitas sangatlah penting untuk menunjang budidaya udang hias yang sukses. Semua keberhasilan budidaya terutama untuk skala ikan hias salah satunya bergantung pada kualitas induknya. Hal ini berlaku pula pada budi daya udang hias. Induk udang hias yang berkualitas akan menghasilkan benih yang berkualitas. Salah satu contoh konkretnya adalah induk udang hias betina yang berkualitas akan menghasilkan telur yang berkualitas baik dan berjumlah banyak. Oleh sebab itu perlu diketahui pemilihan induk udang hias yang berkualitas.

Ciri Indukan Udang Hias Berkualitas

Untuk memperoleh induk udang hias yang berkualitas, tahap pemilihan induk udang hias harus dilakukan dengan sangat teliti dan hati-hati. Pemilihan ini sudah wajib dilakukan sejak telur menetas. Adapun ciri-ciri induk udang hias yang baik adalah memiliki warna yang cerah dan mencolok untuk jantan dan betinanya. Selain itu, induk udang hias yang dipilih harus memiliki ukuran 2–3 kali lebih besar daripada ukuran rata-rata udang hias umumnya yang dimaksudkan untuk menjaga kualitas benih yang dihasilkan. Sebelum pemilihan induk udang hias dilakukan langkah penting yang wajib dilakukan adalah membedakan induk udang hias jantan dan betina. Adapun perbedaan jantan dan betina untuk hewan sekelas crustacea umumnya terletak pada kaki jalannya. Untuk induk udang hias jantan alat reproduksinya terletak pada kaki jalan keempat berupa tonjolan, sedangkan betina pada kaki jalan ketiga. Namun jika diterapkan secara nyata hampir kebanyakan calon pembudidaya sulit untuk membedakan udang hias ini karena ukurannya yang sangat kecil, sehingga diperlukan kaca pembesar untuk melihatnya. Oleh karena itu, terdapat cara yang dapat mempermudahnya dengan melihat dari fisik induk udang hias tersebut.

Membedakan Indukan Jantan dan Betina

Adapun induk udang hias jantan jika dilihat dari fisiknya memiliki warna yang lebih merah dibandingkan dengan betina. Selain itu, bentuk tubuh udang hias jantan lebih ramping daripada udang hias betina dan yang paling penting adalah calon induk betina biasanya sudah memiliki telur yang berada di kaki jalannya. Perbedaan mencolok antara induk udang hias betina dan induk jantan adalah berada di atas kepalanya. Induk udang hias jantan tidak berwarna kuning, sedangkan induk udang hias betina berwarna kuning. Perbedaan ini hanya terlihat pada beberapa jenis udang hias yang memiliki warna tubuh transparan, sehingga tidak bisa dijadikan patokan untuk memilih jantan dan betinanya.

Berikut adalah perbedaaan udang jantan dan betina :

1

Udang Hias Jantan

Udang hias jantan relatif lebih besar dengan pasangan kaki jalan yang kedua relatif lebih besar dan panjang (bahkan dapat mencapai 1,5 kali panjang total tubuhnya). Bagian perut lebih ramping. Ukuran pleuron lebih pendek. Alat kelamin terdapat pada basis pasangan kaki jalan keempat Pasangan kaki jalan terlihat lebih rapat dan lunak

2

Udang Hias Betina

Udang hias betina memiliki tubuh lebih kecil dengan pasangan kaki jalan kedua tetap tumbuh lebih besar, tetapi tidak sebesar dan sepanjang udang hias jantan. Bagian perut lebih besar dan pleuron yang memanjang. Alat kelamin udang hias betina terletak pada pangkal kaki ketiga, merupakan suatu lubang yang disebut thelicum

Seleksi Indukan Udang Hias

Setelah induk udang hias yang berkualitas dipilih, kemungkinan besar benih yang dihasilkan akan berkualitas baik pula. Namun, jika kita ingin menghasilkan benih yang dapat dipasarkan ke luar negeri seperti pasar Eropa dan Asia maka diperlukan pula seleksi yang lebih. Adapun seleksi yang dapat dilakukan sebagai berikut: 1) Bentuk tubuh ideal dan lengkap; 2) Corak warna seimbang antara kanan dan kiri (simetris); 3) Warna lebih mencolok; 4) Lincah; 5) Tidak sakit; 6) Tidak dalam keadaan molting.

Indukan udang hias yang baik umumnya terlihat dari cara makan dan bergerak serta warnanya yang mencolok. Udang hias biasanya akan berubah warna jika dalam keadaan stres atau sakit. Hal ini karena zat pembentuk warna pada udang berkurang. Selain itu faktor nutrisi sangat penting bagi udang hias untuk memunculkan warna dari udang tersebut. Faktor nutrisi akan dibahas pada bab pemberian pakan.

Aklimatisasi

Indukan di pasaran pada umumnya memiliki warna yang kurang mencolok karena stres akibat proses transportasi. Oleh karena itu, kita harus jeli untuk memilih bakalan indukan udang hias yang paling baik untuk proses budidaya. Hal yang paling penting setelah udang hias ditransportasikan adalah proses aklimatisasi atau dengan kata lain proses penyesuaian perairan pada udang. Proses aklimatisasi ini merupakan kunci agar udang tidak stres. Proses ini pun tergolong mudah, caranya yaitu dengan meletakkan plastik tempat udang hias yang telah ditransportasikan pada tempat budidaya. Proses aklimatisasi ini kurang lebih selama 1 jam. Setelah proses tersebut dilakukan maka udang hias sudah siap dilepas ke tempat budidaya.

Periode Hamil, Telur dan Pembesaran

Jika kita mendapatkan indukan yang baik biasanya kita bisa menghasilkan telur udang hias sebanyak 50 hingga 100 telur. Periode hamil hingga udang hias ini menetas pun tidak lama yaitu sekitar 19–21 hari, sehingga dalam setahun kita dapat memanen sebanyak 10 kali panen. Hanya saja yang menjadi masalah adalah proses pembesarannya yang tergolong lama, yaitu kurang lebih 3 bulan. Proses pembesaran udang hias ini sebenarnya bergantung pada faktor eksternal dan internal pada udang hias. Jika nutrisi yang diberikan tepat maka pertumbuhan pada udang hias pun akan cepat. Pertumbuhan udang ini terkait dengan proses molting yang telah dijelaskan sebelumnya.

Referensi

Pratama G. & Suwandi R. 2013. Bisnis Budidaya Udang Hias di Rumah Sendiri. IPB Press. Bogor

Bagikan artikel

Baca Artikel Lainnya :

Tokoh Penemu Komputer

Baca Artikel Lainnya :

Peluang Bisnis Ikan Gurami

Baca Artikel Lainnya :

Mengenal Hewan Sugar Glider

Baca Artikel Lainnya :

Memahami Siklus Hidup Udang

Scroll to Top