Jenis Penyakit dan Cara Pengobatan Sugar Glider

FOTO : Sugar Glider

sumber : IDN Times

CURIKAMU.COM  – Bagi pecinta Sugar Glider, memahami jenis penyakit dan cara pengobatannya menjadi penting diperhatikan. Sugar Glider atau posum layang adalah hewan mamalia berkantung atau yang disebut juga marsupial. Hewan yang mempunyai nama latin Petaurus breviceps ini terlihat seperti tupai, tetapi memiliki selaput di antara tangan dan kaki yang bisa membantunya “terbang” antar-dahan atau bahkan antar-pohon. Sugar Glider termasuk makhluk hidup yang omnivora atau pemakan segala.  Perawatan Sugar Glider termasuk mudah, tetapi perlu diperhatikan secara khusus karena hewan ini termasuk hewan baru sebagai hewan peliharaan, sehingga masih kurang referensi mengenai penanganan pemeliharaan hewan ini.

Penyakit dan Pengobatan Sugar Glider

Penyakit dan pengobatan untuk Sugar Glider menjadi penting kita perhatikan. Mengingat, hingga saat ini belum ada vaksin yang perlu diberikan untuk Sugar Glider. Namun, alangkah baiknya jika Sugar Glider Anda diperiksa ke dokter hewan terdekat dalam waktu yang rutin. Pada saat Anda pertama kali mengadopsinya, enam bulan kemudian, setahun kemudian, begitu polanya setiap enam bulan sekali. Tujuannya adalah mencegah adanya penyakit yang timbul pada Sugar Glider Anda. Selain itu, bawalah Sugar Glider Anda ke dokter hewan jika mereka terkena penyakit. Dengan perawatan yang baik, Anda bisa hidup bahagia dengan mereka.

1

Luka atau Trauma

Sugar Glider sangat mudah terluka apabila diserang oleh binatang peliharaan lain, Sugar Glider lain, tertimpa atau terinjak, kaki atau ekor mereka terjebak di kandang, dan lain-lain. Kulit yang sobek atau patah tulang bisa menjadi penyebab terjadinya luka.  Sugar Glider yang terluka harus dirawat di tempat yang hangat dan lebih kecil untuk membatasi gerakan, seperti kandang kecil atau kotak kecil. Jika terluka, segera bersihkan luka tersebut dengan basuhan air hangat perlahan, kemudian berikan pembersih luka seperti rivanol dengan cotton bud. Lalu oleskan obat luka seperti obat merah dengan cotton bud, dalam jumlah yang cukup. Jika luka sangat besar maka harus segera dibawa ke dokter hewan.

2

Katarak

Katarak terlihat seperti bercak putih yang terdapat pada mata, yang menyebabkan kebutaan. Katarak biasanya menjangkit pada joey muda. Katarak biasanya disebabkan oleh infeksi pada kantung ibunya atau kekurangan asupan nutrisi yang baik. Katarak pada usia muda biasanya disebabkan oleh ibu mereka yang kekurangan asupan nutrisi, terlalu banyak memakan makanan manis, dan obesitas. Kekurangan vitamin A juga merupakan salah satu penyebabnya. Hingga saat ini belum ada penyembuhan yang efektif terhadap penyakit katarak yang menimpa Sugar Glider.

3

Mencret

Sugar Glider bisa terkena mencret atau prolaps rectum (lubang pembuangan yang membengkak hingga tampak keluar). Mencret disebabkan oleh bakteri, parasit, atau pemberian makanan yang tidak tepat. Sugar Glider yang terkena penyakit ini lebih baik jika langsung dibawa ke dokter hewan karena akan diberikan pengobatan. Obat antibiotik atau antiparasitik akan dibutuhkan, juga anti-diare seperti kaopectate. Pencegahan yang pasti adalah pemberian nutrisi yang pas dan seimbang.

4

Penyakit Saluran Kemih

Termasuk infeksi saluran kencing, penyumbatan saluran kencing, dan penyakit ginjal. Biasanya penyakit ini muncul pada Sugar Glider yang mengonsumsi protein yang sangat tinggi dan mineral yang sangat tinggi. Gejala penyakit ini antara lain urin yang mengeluarkan darah, mengejang untuk kencing, lesu, kurang nafsu makan, Sugar Glider tampak selalu haus dan berlebihan, alat kelamin yang menonjol dan berkurangnya berat badan. Penyakit ini bisa dicegah dengan pemberian nutrisi dan pemeliharaan yang tepat.

5

Kaki Belakang Lumpuh

Biasanya keadaan ini terjadi tiba-tiba. Setelah diautopsi atau diteliti oleh dokter, salah satu penyebabnya diketahui adalah trauma pada saraf tulang belakang mereka. Sugar Glider adalah hewan aktif dan suka melompat-lompat. Jika nutrisi mereka kurang kalsium atau memiliki ketidakseimbangan kalsium, seperti fosfor maka tulang akan melunak dan memudahkan luka pada ruas tulang belakang. Pengobatan yang bisa dilakukan adalah memperkecil ruang gerak mereka dalam 24 jam setelah terluka, diiringi dengan pemberian nutrisi yang tepat dan pemberian suplemen kalsium. Bagaimanapun juga saraf tulang belakang biasanya tidak dapat disembuhkan. Bahkan dalam banyak kasus, kelumpuhan akan menjadi permanen. Kemungkinan Sugar Glider selamat karena penyakit ini kecil dan dapat menyebabkan kematian.

6

Rontok Bulu

Bulu rontok bisa dikarenakan dari nutrisi yang tidak seimbang, pouch yang basah tercelup bubur bayi, stres karena jarang bermain, atau kandang yang kotor. Percobaan kabur yang berulang-ulang atau kandang yang terlalu kecil bisa berakibat pada kerontokan bulu. Hal ini bisa disebabkan oleh gesekan yang terus menerus yang terjadi pada satu area kulit tertentu. Namun, Sugar Glider jantan terkadang memiliki pitak di kepala dan di dada ketika sudah dewasa dan ini bukanlah kasus kerontokan bulu. Untuk penyakit kerontokan bulu, terdapat cara pengobatan sederhana yang dapat membantu pemulihan Sugar Glider. Pengobatan yang bisa dilakukan adalah pemberian minyak ikan dengan cara dicampurkan pada makanan dan dioleskan perlahan pada area kerontokan mereka.

Referensi

Marcello, Georian. 2013. Cara Sukses Menangkarkan Sugar Glider. IPB Press. Bogor

Bagikan artikel

Baca Artikel Lainnya :

Apa itu Kultur Jaringan?

Baca Artikel Lainnya :

Tokoh Penemu Komputer

Baca Artikel Lainnya :

Peluang Bisnis Ikan Gurami

Baca Artikel Lainnya :

Mengoptimalkan Pembelajaran Online

Baca Artikel Lainnya :

Pembenihan Ikan Gurami Media Galon

Baca Artikel Lainnya :

Cara Memilih Indukan Udang Hias

Scroll to Top