Cara Pencegahan Hama Penyakit Budidaya Udang Hias

FOTO : Udang Hias Red Cherry

sumber : infoakuakultur.com

CURIKAMU.COM  – Pertumbuhan udang tidak bisa secepat yang diharapkan, jika pada suatu perairan terdapat hama dan penyakit. Hama dalam hal ini adalah organisme yang dapat mengancam kelangsungan hidup udang. Di alam, hama yang paling mengganggu adalah beberapa organisme yang sering memakan udang. Contohnya adalah ikan-ikan predator seperti betik, palmas, dan sebagainya. Ikan-ikan tersebut bersifat karnivora. Selain hama, yang paling menghambat pertumbuhan dan menyebabkan kematian adalah penyakit. Penyakit pada udang sangat beragam. Hal ini biasanya disebabkan oleh keadaan air yang kurang baik dan banyaknya organisme penyebab penyakit.

Mengutip dari buku Bisnis Budidaya Udang Hias Air Tawar di Rumah Sendiri, pencegahan hama dan penyakit ini sangat berguna bagi tumbuh kembang udang hias, baik pada saat larva maupun juvenil. Selain itu pencegahan sangat diperlukan pada udang-udang yang telah dewasa agar perairan tersebut selalu terjaga dari beberapa hama dan penyakit.

Dalam pencegahan hama dan penyakit, pertama kita wajib mengetahui bagaimana hama dan penyakit itu bisa menyerang udang. Air merupakan salah satu media penyebar penyakit. Jika air kotor maka beberapa penyakit biasanya akan timbul dengan sendirinya.

Selain itu kesehatan udang pun harus kita amati. Kesehatan udang bisa kita lihat dari perilakunya. Jika perilaku udang tidak wajar, seperti selalu berenang di atas permukaan air, gerak berlebih atau diam, dan terlihat lemas maka biasanya udang dihinggapi suatu penyakit karena stres dan sebagainya. Mengutip dari buku Bisnis Budidaya Udang Hias Air Tawar di Rumah Sendiri, daya tahan udang dipengaruhi oleh faktor fisiologis udang itu sendiri. Jika daya tahan tubuh udang rendah maka gampang sekali terjangkit penyakit.

Pencegahan hama dan penyakit dapat dibagi menjadi beberapa bagian, sebagai berikut.

1

Penggunaan Air Bersih

Pencegahan utama yang bisa dilakukan adalah penggunaan air bersih. Air bersih dalam hal ini adalah air yang mempunyai warna yang jernih, tidak berbau, dan tidak berasa. Penggunaan air ini berkaitan dengan kualitas air. Pada umumnya setiap usaha budi daya sering mempersoalkan sumber air yang digunakan.

Air PAM dapat digunakan dalam usaha budi daya udang hias ini dengan syarat dilakukan pemberian aerasi dan pengendapan terlebih dahulu selama kurang lebih 2 hari lamanya. Pemberian aerasi dan pengendapan ini dilakukan agar kaporit dalam air PAM bisa hilang sehingga air dapat digunakan dalam proses budi daya. Jika kita menggunakan air tanah dan air hujan kita perlu mengetahui kualitas airnya.

2

Pemberian Treatment

Pencegahan lain untuk masalah penyakit yaitu dengan melakukan treatment pemberian daun ketapang dan pemberian garam 1–2% dari total volume air. Hal ini dimaksudkan agar bakteri dan virus yang berada dalam tempat budi daya dapat mati. Daun ketapang dan garam biasanya dipakai untuk air yang berasal dari air hujan dan air PAM. Penggunaan obat-obatan untuk mencegah bakteri juga dapat dilakukan untuk menjaga udang dari bakteri dan virus. Namun jika pemberian dengan takaran yang banyak, residu dapat berakumulasi sehingga menyebabkan racun pada perairan tersebut. Oleh karena itu pemberian daun ketapang dan garam sangat disarankan untuk mencegah penyakit.

3

Sampling Udang

Setelah udang menetas dan menjadi larva kita juga wajib melakukan sampling untuk melihat pertumbuhan udang. Sampling dilakukan untuk
mengetahui keadaan larva udang jika terkena penyakit. Sampling ini dilakukan dengan cara mengambil udang sebanyak 10 ekor dari beberapa titik dalam tempat budi daya. Setelah udang diambil maka kita dapat mengukur panjang udang. Selain itu kita juga dapat mengamati perilaku dan fisik udang. Hal ini dilakukan karena beberapa penyakit biasanya terlihat dari fisiknya seperti bintik putih jika terkena penyakit white spot.

4

Wadah Isolasi

Setelah udang melalui sampling dan ternyata didapatkan hasil bahwa beberapa udang terkena penyakit, maka kita wajib memindahkan udang tersebut ke dalam wadah isolasi. Wadah isolasi ini dimaksudkan untuk memisahkan udang yang terkena penyakit dan yang tidak terkena penyakit. Tujuan pemisahan udang adalah agar penyakit tersebut tidak menjalar ke seluruh perairan pada tempat budi daya. Wadah isolasi ini juga berfungsi sebagai tempat pengobatan agar udang bisa sembuh dan tumbuh seperti sebelumnya.

Referensi

Pratama G. & Suwandi R. 2013. Bisnis Budidaya Udang Hias di Rumah Sendiri. IPB Press. Bogor

Bagikan artikel

Baca Artikel Lainnya :

Apa itu Kultur Jaringan?

Baca Artikel Lainnya :

Pembenihan Ikan Gurami Media Galon

Baca Artikel Lainnya :

Peluang Bisnis Ikan Gurami

Baca Artikel Lainnya :

Mengenal Hewan Sugar Glider

Baca Artikel Lainnya :

Memahami Siklus Hidup Udang

Scroll to Top