Cara Mengelola Mutu Lembaga Pendidikan
FOTO : Ilustrasi
sumber : jsitdiy.id
CURIKAMU.COM – Dalam konsep mutu terpadu, maka pelanggan adalah yang berkuasa (raja). Ini merupakan pendekatan yang dipopulerkan oleh Peters dan Waterman (1982). Konsep ini berbicara tentang bagaimana memberikan pelanggan sesuatu yang mereka inginkan, kapan mereka menginginkannya dan bagaimana mereka menginginkannya. Konsep ini disesuaikan dengan perubahan harapan dan mode pelanggan dengan cara mendesain produk dan jasa yang memenuhi dan memuaskan harapan mereka.
Ada beberapa langkah-langkah penting dalam mengimplementasikan mutu di lembaga pendidikan atau sekolah, sebagiamana yang terungkap dalam Bob Gowin (1981) yaitu:
1
Komitmen Pimpinan Organisasi
Seluruh model mutu menekankan bahwa tanpa inisiatif mutu manajemen senior, maka sebuah institusi akan bertahan hidup pendek. Tidak terkecuali pendidikan, pemimpin juga harus menegakkan kepemimpinan dan komitmen terhadap mutu. Karena kepemimpinan dan manajemen untuk peningkatan mutu adalah dua hal yang saling membutuhkan yang tidak bisa dipisahkan.
2
Fokus pada Pelanggan
Hal ini dicapai dengan usaha yang terus menerus untuk memenuhi kebutuhan pelanggan eksternal dan internal. Kebutuhan pelanggan dapat diketahui dengan mengidentifikasi pandangan-pandangan mereka. Ada beberapa metode untuk menggunakan metode ini (focus groups, kuesioner dan berbincang-bincang dengan orang secara informal).
Buku Terkait :
3
Program Organizer
Program organizer adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam pengelolaan mutu. Posisi fasilitator ini sangat penting dalam hirarkhi sebuah institusi, karena ia akan melaporkan perkembangan kepada kepala sekolah secara langsung. Tanggungjawab fasilitator adalah mempublikasikan program, dan memimpin kelompok pengendali mutu dalam mengembangkan program mutu.
4
Tim Penjaminan Mutu
Tim penjaminan mutu adalah kelompok yang menangani pengendalian mutu. Kelompok ini harus merepresentasikan tim manajemen senior. Peran ini adalah untuk mengarahkan dan mendorong proses peningkatan mutu. Ia adalah pengembang ide sekaligus inisiator proyek.
5
Implementasi Mutu
Tim penjamin mutu bisa memulai dengan menganalisis runtutan kerja, proses, metode, dan hasilnya. Biasanya proses analisis tersebut menyoroti wilayah-wilayah yang perlu ditingkatkan dan diutamakan terlebih dahulu untuk dijadikan sebagai program peningkatan. Tim perlu didorong dengan pelatihan teamwork, pemecahan masalah dan penggunaan alat-alat agar sukses dalam tugas mereka.
6
Evaluasi Mutu
Review dan evaluasi secara teratur harus menjadi bagian yang integral dalam program layanan pendidikan. Kelompok pengarah (steering group) harus berupaya untuk melakukan review enam bulanan secara teratur dan tim manajemen senior harus mempertimbangkan laporannya berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan. Tidak ada inisitif lagi yang harus dilakukan hingga kesuksesan dan kegagalan yang ada dapat dipahami secara menyeluruh.
Nah sobat, jika ingin mengelola lembaga pendidikan maka jangan lupa mengelola mutu layanannya. Keenam langkah ini tentu harus anda perhatikan. Pendidikan di Indonesia dituntut pengelolaan yang terus membangun daya saing, kreaktititas dan etos kerja tinggi. Perlu diketahui bahwa fakta di lapangan menunjukkan, lembaga pendidikan nasional (sekolah negeri) sulit berkompetisi dengan lembaga internasional bahkan kondisinya akan lebih berat lagi bagi pendidikan nasional yang berbasis agama Islam (Pesantren, Sekolah Maarif, Sekolah Muhammadiyah, Sekolah Islam Terpadu, dst).
Referensi
Supangat Rohani. 2015. Manajemen Sekolah Berbasis Mutu. Edukati Press
Bagikan artikel
Baca Artikel Lainnya :
Baca Artikel Lainnya :
Baca Artikel Lainnya :
Baca Artikel Lainnya :
Baca Artikel Lainnya :
Baca Artikel Lainnya :