Peran Kepala Sekolah untuk Menciptakan Sekolah Bermutu

FOTO : Ilustrasi Peran Kepala Sekolah

sumber : beritasatu.com

CURIKAMU.COM – Peran kepala sekolah dalam manajemen sekolah sangat penting selain karena pimpinan tertinggi juga karena perannya sangat strategis.  Demikan pentingnya kepala sekolah itu, sehingga kadang harus berperan dalam berbagai fungsi antara lain : sebagai pemimpin, negosiator, pelatih, motivator, sumber informasi, fasilitator, team builder, organizer, trainer.  Dalam pengelolaan pendidikan kepala sekolah sebagai manajer harus mampu menjalankan roda pendidikan dengan mengkombinasikan antara tujuan sekolah dengan harapan masyarakat yang menginginkan peserta didik berprestasi karena kepemimpinan merupakan hal yang esensial dalam institusi pendidikan.

Tugas Kepala Sekolah

Setiap institusi pendidikan harus memiliki pemimpin yang memiliki kemampuan managerial dalam mengelola proses pembelajaran yang bermutu. Pemimpin harus dekat dengan pelanggan atau masyarakat yang membutuhkan jasa organisasi pendidikan, memiliki gagasan inovatif yang luas, familiar, dan mempunyai semangat kerja yang tinggi dalam mengelola proses pembelajaran. Beberapa tugas dari kepala sekolah menurut James (2008) :

1

Seorang pemimpin yang fokus pada pembelajaran

2

Pencipta lingkungan sekolah yang mendidik

3

Mengorganisir SDM yang mendukung bagi pelaksanaan pembelajaran

4

Mengevaluasi guru

5

Mengelola organisasi pembelajaran

6

Membangun relasi untuk kemaksimalan pendidikan

7

Pengembangan profesionalisme

8

Peningkatan prestasi siswa

Pemimpin yang Visioner

Kepemilikan visi bagi kepala sekolah adalah prasarat karena kepemimpinan dan peningkatan mutu adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, dimana tidak ada pemimpin tanpa peningkatan mutu dan tidak ada mutu tanpa ada proses kepemimpinan. Intinya bahwa pemimpin tidak dapat dipisahkan dengan visi, maka dampak dari kepeminpinan visioner dari lembaga pendidikan akan tampak pada cara ia menentukan kebijakan dan keputusan.

Visi merupakan suatu proses yang menggambarkan serangkaian kegiatan perencanaan dan penetapan sasaran suatu organisasi.  Visi adalah tindakan, kekuatan, kecakapan atau kemampuan untuk melihat dan memahami, untuk berimajinasi dalam mempersiapkan masa depan.

Komunikator yang Baik

Kepala sekolah memang akan berkomunikasi dengan seluruh stakeholder sekolah. Bagaimana seorang kepala sekolah melakukan proses komunikasi untuk membuat pola pengelolaan proses pembelajaran dan untuk mensosialisaiakan visi yang sudah ditetapkan.

Kepala Sekolah dapat menggunakan model-model komunikasi, dimana proses komunikasi dapat diterapkan sesuai stakeholders dalam organisasi tersebut. Beberapa model meliputi:

1

Model Lingkaran

Model jaringan komunikasi lingkaran ini, pada semua anggota/staff bisa terjadi interaksi pada setiap tiga tingkatan hirarkinya tetapi tanpa ada kelanjutannya pada tingkat yang lebih tinggi, dan hanya terbatas pada setiap level. Kepala sekolah dapat menggunakan komunikasi ini dalam merumuskan pola manajerial proses pembelajaran yang bermutu, dimana semua guru dan pimpinan memiliki peran sumbangsih yang sama dalam merumuskan pola tersebut.

2

Model Rantai

Metode jaringan komunikasi di sini terdapat lima tingkatan dalam jenjang hirarkisnya dan hanya dikenal komunikasi sistem arus ke atas (upward) dan ke bawah (downward), yang artinya menganut hubungan komunikasi garis langsung (komando) baik ke atas atau ke bawah tanpa terjadinya suatu penyimpangan. Kepala sekolah dapat menggunakan komunikasi ini dalam meminta guru-guru untuk memenuhi kebutuhan administrasi pembelajaran terutama saat menghadapi akreditasi

tokoh-penemu-komputer

Artikel Lainnya :

Tokoh Penemu Komputer

3

Model Roda

Sistem jaringan komunikasi di sini, semua laporan, instruksi perintah kerja dan kepengawasan terpusat satu orang yang memimpin empat bawahan atau lebih, dan antara bawahan tidak terjadi interaksi (komunikasi sesamanya). Kepala sekolah dapat menggunakan komunikasi ini dalam berkominikasi dengan para wakilnya dalam memaksimalkan pengelolaan proses pembelajaran terutama dengan wakil bidang kurikulum. 

4

Model Saluran Bebas

Model jaringan komunikasi sistem ini, adalah pengembangan model lingkaran, di mana dari semua tiga level tersebut dapat melakukan interaksi secara timbal balik tanpa menganut siapa yang menjadi tokoh sentralnya. Kepala sekolah dapat menggunakan komunikasi ini dalam mengevaluasi pola manajerial proses pembelajaran yang dibutuhkan semua guru ikut memberikan masukan

5

Model Huruf “Y”

Model jaringan komunikasi dalam organisasi di sini, tidak jauh berbeda dengan model rantai, yaitu terdapat empat level jenjang hirarkinya, satu supervisor mempunyai dua bawahan dan dua atasan mungkin yang berbeda divisi/departemen. Kepala sekolah dapat menggunanakan komunikasi ini dalam memaksimalkan hasil kesepakatan pola pengelolaan pembelajaran dimana kadang perlu untuk membuat penangung jawab. Walaupun komunikasi di atas cenderung pengelompokan (kelompok guru, kelompok pimpinan dst.) kepala sekolah juga perlu melakukan komunikasi secara personal dengan seluruh sivitas sekolah.

Referensi

Supangat Rohani. 2015. Manajemen Sekolah Berbasis Mutu.  Edukati Press

Bagikan artikel

Baca Artikel Lainnya :

Mineral Penting untuk Ibu Hamil

Baca Artikel Lainnya :

Memahami Siklus Hidup Udang

Baca Artikel Lainnya :

Apa itu Kultur Jaringan?

Baca Artikel Lainnya :

Pembenihan Ikan Gurami Media Galon

Baca Artikel Lainnya :

Peluang Bisnis Ikan Gurami

Scroll to Top